<div class="indexstyled__StyledArticlePageMainWrapper-sc-17wksrq-6 iWrdrF"> <div class="indexstyled__StyledTogetherCommentContainer-sc-1nmy5i0-0 itBOLD"> <div class="indexstyled__StyledArticleContainer-sglbkl-0 fqheyd"> <div class="indexstyled__StyledArticle-sglbkl-3 iYEtZn" data-url="/infeksi/demam-berdarah/cara-pencegahan-demam-berdarah-dbd/" id="a-12715"> <div class="indexstyled__StyledContentWrapper-sglbkl-4 JDdJs"> <div class="unique-content-wrapper"> <div class="unique-content" data-amp-bind-class="(largeFont == true ? 'amp-text-large ' : 'amp-text-small ') + 'unique-content'"> <div class="indexstyled__StyledContentWrapper-sglbkl-4 indexstyled__StyledArticleContentWrapper-sglbkl-7 indexstyled__StyledArticleContentWrapperNoAmp-sglbkl-8 JDdJs hdajDG kAhkAb body-content article-content-wrapper" data-size="small">  <div class="indexstyled__StyledArticlePageLeftWrapper-sc-17wksrq-7 iobtZM"> <div class="indexstyled__StyledArticleBottomBar-sc-15fuw0p-2 jvnIGm" data-size="md"> <div style="flex:1;display:flex;flex-direction:column"> <div class="indexstyled__StyledIconWrapper-sc-15fuw0p-1 ePgkZn" data-empty-comment="true" data-type-icon="comment" id="comment-popup-trigger" role="button" tabindex="0"> <div class="sc-jSFjdj ihyPdW" data-has-icon="true" data-notification-color="primary" data-notification-size="medium" data-notification-type="numeric"> <div> <div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> <div class="indexstyled__StyledArticlePageMainWrapper-sc-17wksrq-6 iWrdrF"> <div class="indexstyled__StyledTogetherCommentContainer-sc-1nmy5i0-0 itBOLD"> <div class="indexstyled__StyledArticleContainer-sglbkl-0 fqheyd"> <div class="indexstyled__StyledArticle-sglbkl-3 iYEtZn" data-url="/infeksi/demam-berdarah/cara-pencegahan-demam-berdarah-dbd/" id="a-12715"> <div class="indexstyled__StyledContentWrapper-sglbkl-4 JDdJs"> <ul class="indexstyled__StyledJumpingLink-sglbkl-13 clxFIJ"> </ul> <div class="unique-content-wrapper"> <div class="unique-content" data-amp-bind-class="(largeFont == true ? 'amp-text-large ' : 'amp-text-small ') + 'unique-content'"> <div class="indexstyled__StyledContentWrapper-sglbkl-4 indexstyled__StyledArticleContentWrapper-sglbkl-7 indexstyled__StyledArticleContentWrapperNoAmp-sglbkl-8 JDdJs hdajDG kAhkAb body-content article-content-wrapper" data-size="small"> <h2>Cara pencegahan demam berdarah (DBD) di rumah</h2> <p><span style="font-weight:400">Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, demam berdarah dengue alias DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk </span><i><span style="font-weight:400">Aedes </span></i><span style="font-weight:400">yang terinfeksi virus dengue. Jika tidak ditangani dengan tepat, pasien berisiko mengalami <a data-event-action="komplikasi DBD" data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-label="https://hellosehat.com/infeksi/demam-berdarah/penyakit-dbd-sebabkan-kematian/" href="https://hellosehat.com/infeksi/demam-berdarah/penyakit-dbd-sebabkan-kematian/">komplikasi DBD</a> yang bisa berakibat fatal. Pencegahan DBD penting untuk dilakukan agar Anda terhindar dari risiko tersebut.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Mungkin Anda sendiri sudah sangat familiar dengan slogan pencegahan demam berdarah (DBD) yang berbunyi 3M: menguras, menutup, dan mengubur. Namun, prinsip pencegahan DBD bukan cuma itu.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Cara yang paling utama adalah dengan memastikan Anda </span><span style="font-weight:400">tidak digigit nyamuk</span> <i><span style="font-weight:400">Aedes aegypti</span></i><span style="font-weight:400"> untuk menghindari penularan demam berdarah. Ini bisa dilakukan dengan menjaga lingkungan tetap bersih, juga menggunakan penangkal nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah.</span></p> <h3>1. Menguras bak mandi seminggu sekali</h3> <p><span style="font-weight:400">Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk </span><i><span style="font-weight:400">Aedes</span></i> <i><span style="font-weight:400">aegypti</span></i><span style="font-weight:400"> berkembang biak. Nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Seiring waktu, larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Keseluruhan siklus ini berlangsung selama 8–10 hari dalam suhu ruang.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Maka dari itu, menguras dan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang paling utama. Kebiasaan ini dapat membasmi nyamuk </span><i><span style="font-weight:400">Aedes aegypti</span></i><span style="font-weight:400"> serta memutus rantai penularan demam berdarah.</span></p> <h3>2. Bersihkan juga wadah penampung air lainnya</h3> <p><span style="font-weight:400">Jangan hanya berhenti sampai di kamar mandi. Anda juga perlu menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air untuk mencegah demam berdarah. Perabotan seperti baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan lain sebagainya dapat menjadi sarang bagi nyamuk jika tidak rajin dikuras.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Biasakanlah menguras wadah-wadah air tersebut setidaknya dua kali seminggu sebagai langkah pencegahan demam berdarah di rumah. Setelah itu, tutup rapat wadah yang kemungkinan bisa menjadi sarang nyamuk.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Buang wadah-wadah yang sudah usang dan tidak terpakai agar tidak jadi tempat genangan air.</span></p> <h3>3. Pasang kasa dan kelambu nyamuk</h3> <p><span style="font-weight:400">Untuk cara mencegah</span> <a data-event-action="nyamuk DBD" data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-label="https://hellosehat.com/infeksi/demam-berdarah/ciri-nyamuk-demam-berdarah/" href="https://hellosehat.com/infeksi/demam-berdarah/ciri-nyamuk-demam-berdarah/">nyamuk DBD</a><span style="font-weight:400"> masuk ke dalam rumah, Anda bisa memasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Kasa nyamuk ada berbagai macam, ada yang terbuat dari kawat, magnet, bahkan sampai jaring-jaring rapat yang tipis namun kuat menghalau masuknya nyamuk dari luar. </span></p> <p><span style="font-weight:400">Pencegahan demam berdarah juga perlu dilakukan dengan memasang kelambu di kamar tidur. Anda dapat memasang kelambu mengelilingi ranjang Anda atau menutupi ranjang bayi.</span></p> <h3>4. Gunakan <i>lotion</i> atau krim antinyamuk</h3> <p><span style="font-weight:400">Lindungi diri dengan mengoleskan losion antinyamuk setiap kali akan bepergian keluar rumah atau ke tempat terbuka.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Ikuti petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan. Oleskan krim terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian. Jangan mengoleskan krim antinyamuk pada kulit yang tertutup pakaian. Jika Anda juga menggunakan tabir surya atau </span><i><span style="font-weight:400">sunscreen</span></i><span style="font-weight:400">, oleskan tabir surya terlebih dahulu baru </span><i><span style="font-weight:400">lotion </span></i><span style="font-weight:400">anti nyamuk.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Namun, sebaiknya tetap lindungi tubuh dengan krim antinyamuk meski Anda sedang di rumah. Kemudian oleskan lagi menjelang waktu tidur karena nyamuk demam berdarah aktif sepanjang malam.</span></p> <p><span style="font-weight:400">Prinsipnya, sering-sering mengoleskan krim berulang kali sepanjang hari di mana pun Anda berada. Oleskan ulang sesuai petunjuk di kemasan, misalnya ada yang harus diulang setiap 3 jam sekali.</span></p> <p>Untuk memastikan Anda dan anggota keluarga lainnya tidak alergi dengan bahan-bahan obat nyamuk, tes dulu dengan menotolkan sedikit krim pada kulit punggung tangan sehari atau dua hari sebelum pemakaian. Kalau Anda melihat ada tanda-tanda alergi, hentikan pemakaian dan basuh area kulit yang dioles sampai bersih. Hubungi dokter jika perlu.</p> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div>
artikel
22 Jun 2022